Sabtu, 04 Januari 2014

ONE MORE HUG



Dadaku terasa dingin oleh butiran tetes yang keluar dari mata gadisku. Wajah, mata dan bibirnya begitu dekat dengan tubuhku. Kedua tangannya merangkul erat dipunggungku. Aku hanya bisa diam menghadapi tingkahnya kali ini. Sampai tanganku tergoda untuk mengusap rambut panjang nya yang keriting melingkar manja dan satu tangan mengusap lembut punggungnya. Dia tak bergerak. Saat kutanya “ kenapa?” , dia hanya diam dan tak bersuara sedikit pun. Aku menurut saja, mengerjakan apa yang dia mau. Aku tahu ini yang dia inginkan. Dasar, gadis aneh. Tapi inilah tanda cirri kelembutan perasaan dan kekuatan yang tersembunyi. Tanpa berkata dan bercerita, dia dapat kembali tersenyum tegar setelah menangis dipeluk dadaku.

Waktu lama berlalu. Gadisku masih membenamkan wajahnya didadaku. Dengus napasnya bisa kudengar, detak jantungnya bisa kurasa. Dan tiba-tiba wajahnya terangkat juga. Matanya masih merah sembab. Tapi bibirnya berbunga mekar. Kuusap perlahan air yang mengotori wajah manisnya. At last, kusuguhkan pelukan terakhir untuk tangis nya kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar