Mungkin kamu
terlalu sering memberi ku kado istimewa. Terlalu sering dan terlalu banyak. Aku
memang suka. Sangat suka. Tapi dari semua kado yang kamu berikan hanya ada 6
kado paling istimewa. Mungkin saat aku menyebutkannya kamu tak akan percaya dan
merasa tak pernah memberikan semua itu. Atau bahkan mungkin kamu tidak
menganggap semua itu sebagai kado. Tapi aku suka dengan kado-kado itu. Terima
kasih ya. Kamu memang yang terbaik yang pernah ada dalam hidupku. Kamu pasti
penasaran ya? Oke deh, aku sebutin
1. Kehadiran
Aku tahu, kita
memang tinggal dikota yang berbeda. Aku tahu juga, kita tak bisa selalu terus
bersama. Kamu tak bisa menemuiku setiap waktu yang aku mau. Memang semua bisa
sedikit terobati dengan telepon, SMS, BBM, facebook. Tapi hanya sedikit.
Maksudku, walau sedikit pun tidak masalah, dari pada tidak sama sekali. Tapi ternyata
kamu tak pernah mencoba hadir dihadapanku. Kamu selalu rela meluangkan waktumu
untuk mengunjungi ku dikotaku. Kehadiranmu selalu menjadi pengobat rindu yang
sempurna. Perasaan, perhatian dan kasih sayang utuh tercurah. Terima kasih
sayang.
2. Mendengar
Aku tahu, semua
orang ebih suka didengar daripada mendengar. Tapi kamu selalu sabar mendengar
semua keluh kesahku. Tatapan matamu selalu utuh menuju wajahku (kadang
membuatku canggung). Selama aku berkata, kamu tak pernah menyela, mengkritik
atau menghakimi aku. Kamu selalu menunggu ku hingga ku selesaikan semua dalam
pikiranku. Dan kamu mulai menanggapi dengan kata lembutmu. Tak perlu kamu
mengucapkan penilaian ataupun diskusi yang panjang lebar. Bahkan dengan tatapan
lembut dan ucapan terima kasih begitu manis untuk kudengar.
3. Diam
Sepertinya, kamu
tidak suka menghakimi, mengatur, mengkritik ataupun mengomel. Tak jarang kamu memilih
diam untuk menunjukkan bahwa kamu memberi sedikit ruang untukku jadi lebih
liar. Tapi bukan berarti kau membiarkanku untuk melakukan hal buruk pula. Hanya
kau membiarkanku untuk sedikit melanggar aturan yang tidak biasa (dalam tahap
wajar). Kamu ingin aku melakukan hal lain diluar aturan yang pernah kita buat
bersama.
4. Kebebasan
Bisakah kamu
mengaku cinta bila masih sering mengekang? Tak pernah sekalipun kamu melarangku
ini-itu. Kamu bisa memberi kebebasan disetiap waktuku tanpa kamu. Tapi bukan
berarti kamu membiarkan ku liar secara bebas. Pastinya kamu percaya bahwa aku
masih tahu batas-batas antara yang boleh aku lakukan atau tidak. Dengan secara tidak langsung kamu telah percaya
bahwa aku dapat bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan dan aku putuskan.
5. Keindahan
Selain tampan,
kamu itu juga indah. Kamu selalu berpenampilan rapi. Seneng banget saat aku
memandangmu. Apa yang kamu kunakan, pasti selalu serasi. Mesku kamu hidup
dikontrakan sendiri, sebagai seorang laki-laki kamu lumayan rapi kok. Apalagi
saat aku datang. Kamu pasti majang vas bunga cantik dimeja makan atau ruang
santai. Sekedar mengopi atau minum teh seakan moment istimewa.
6. Senyuman
Senyuman kamu
selalu abadi dalam benakku. Dari awal bertemu, mungkin senyuman kamu itu yang
telah membiusku, membuat aku jatuh cinta sama kamu. Terlebih senyum kamu itu
selalu tulus. Tidak hanya kepadaku, tapi sering kulihat untuk orang lain pula.
Tak heran saat kita bertengkar, ngambek, putus asa, resah, gelisah bahkan takut
semua akan sedikit terobati bahkan hilang setelah senyuman manismu itu. Setiap
hari senyummu selalu ada. Dan dari semua hal dan kado istimewa, senyumanmu lah
yang paling indah dan teristimewa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar