Kuturuni tebing karang yang sedari tadi bisu dihantam ombak.
Kakiku serasa digelitik kerikil, dijajah karang tajam. Lalu perlahan mulai
kudapati setapak butiran lembut pasir dan licinnya lumut ditepian batu. Ombak
bermain manja bersama pasir yang terpaksa basah karena terayu ombak. Pelan saja
aku berjalan. Kupandang segenap pantai yang perlahan menuju lautan. Mereka
hendak menemui segenap penghuni laut dan samudra untuk menyampaikan kabar jiwa-
jiwa dari bumi.
Dan kuletakkan pelan perahu kertas ku yang membawa seluruh
cerita kisahku diatas ombak yang agak tenang dari biasanya. Bersama doa ku layarkan dia.
“Perahu kertas ku, tolong
bawalah rasa sakit hatiku. Sampaikan pada penguasa lautan. Tolong
balaskan rasa sakit dan dendamku. Bersamamu kulayarkan cita-citaku. Sampaikan
pada penguasa lautan dan segenap penghuninya, tolong bantu aku mewujudkan
keinginan, doa dan harapanku. Kendalikan kemudimu demi kabar berita ini
tersampaikan pada tujuan. Berlayarlah, bawa harapan dan sakit hatiku. Sampaikan
pula bahwa aku terus menunggu balasan dan kabar baik. Aku juga akan sering
dating ke pantai ini untuk meminta kekuatan disaat lelah kurasakan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar